Rabu, 28 Juli 2010

sore diserayu

bus tlh jauh melaju meninggalkan kota yg penuh dengan segala fasilitasnya. Universitas, pusat perbelanjaan, rumah sakit, warnet2, dan masih byk yg lain.
jln meliuk-liuk, kanan dan kiri. pegunungan menjulang, dan sebagian tak berpohon. hanya pohon2 kecil tumbuh diketinggian yg tak bisa kugapai. rel kereta api tlh terlihat.
serayu, sungai yg mengairi sebagian kabupatenku. dg airnya yg selalu diharapkan mengaliri lahan kehidupan masyarakat.
para penambang pasir, yg tak kalah gesit mencari isi dari kali serayu, dengan perahu dan galah yg cukup panjang. berani mengambil resiko.
serayu dikala pagi begitu indah. dan disaat senja menjelang, rasanya tak ada cela yg bisa kuucap. dan tak bosan2nya aku memandang, meski itu hanya pemandangan biasa saja, seperti biasa, para penambang pasir yg tak mengenakan baju, dg tubuh hitam terbakar terik matahari.