Senin, 30 Januari 2012

pagi 30 Jan '12

pelan dan perlahan,ponsel disebelahku berbunyi....,dg nada yg memang lambat....
pertanda pesan masuk....
dug.....,jantngku berdegup beda dengan tadi....,dan ketika mataku melihat isinya......
seperti hentakan keras suara sang komandan pada anak buahnya , bak peluit yg dibunyikan sang wasit, yg membuat seisi ragawi dan ruhaniku bangun. dg seketika, hawa kantukku yg dari tadi msh menyerang ragaku hilang. mataku tak ingin lagi terpejam, pikiranku tak lagi membayang hendak masuk dunia mimpi lagi. aku bangun.....
"Masuk pagi......",itulah short message dari bosku. dan tentu, aku langsung bangkit.
ah.........., keluhku lumayan panjang. kenapa sich musti mendadak gini, kalo suruh kerja pagi. kenapa tidak dari tadi malam, kan aku bisa ada persiapan malamnya aku bisa tidur cukup ( meski kadang aku tak bisa tidur untuk separuh waktu, susah juga sich hehehehe ).
huuuuuuuuuu, dasar. berkali2, dalam hatiku mengomel. masalahnya, tadi malam aku tidur malam. hem......, kurang tidur nich ( protesku dlm hati.......).
tanpa ba bi bu mulutku berkata, aku langsung membalas pesan singkat itu "Ya"....dan beberapa saat kemudian, ponselku merespon....
"Aku mau ke bank pagi ini ",balas si bos...
uh......,aku juga tau pasti kerjaan akan ditinggal. dan mustinya ngomong donk,jauh2 jam sebelum ini, jangan mendadak gini....., ucapku dlm hati yg dongkol bgt.
kuraih handuk mandi warna pink, dg sedikit sewot.....,bahkan sampai selesai mandipun hatiku msh mangkel dengan semua ini......
Astaghfirulloh........., perlahan aku ucapkan kalimat itu....untuk sekadar menenangkan hati dan jiwaku....
ya Alloh, berilah aku keikhlasan untuk semua ini......

Minggu, 08 Januari 2012

ttg Q yg kehilanganmu


senin pagi,ponsel berdering namun hanya sesaat.kemudian mati.
tak berapa lama,kembali suara call terdengar.kali ini,tnp pikir panjang langsung aku angkat.
suara yg tak asing lagi.
"Km lagi gak sibuk kan,ke RS bisa kan ?",kata2nya itulah yg pasti yg kuingat.
dan segera aku bergegas. tepat pukul 6 pagi, tak ada keraguan dan kejanggalan yg aku rasa. akupun mencoba menenangkan diri sendiri. tak terbersit rasa khawatir. dan tak ada firasat apapun.
bahkan,kami disepanjang jalanpun sempat bercanda berseda gurau.
langkah demi langkah menuju kedalam rumah sakit tentu sangat berharga, jika aku tahu apa yg kan terjadi nantinya.
kami berdua masuk bukan lewat pintu masuk biasa, namun menuju ruang IGD. msh seperti dulu kondisi RS ini, hy dibagian ini orang2 tak terlalu lalu lalang.
"Dimana ?", tanyaku dg rasa yg sdh berbeda.
kami terus berjalan. didepan ruang, nampak beberapa orang yang kukenal sekali. akupun hanya bertegur sapa seadanya dengan mereka. rasa hati tak sabar untuk masuk kedalam ruang.
kamipun bergegas masuk. tanpa sadar, mata ini terasa terganjal oleh sesuatu. namun tak jua ia mau keluar dari mataku ini.
tiba didlm ruang, mataku coba menelusur isinya.
ya, sesosok tubuh yg terbaring setengah tidur menjadi pusat pandangan mataku tanpa perduli yg lain.
ah............., dadaku tiba2 terasa sesak, dan ganjalan dimataku semakin sulit untuk kutahan. sesaat mulut ini sulit untuk mengucap kata2. untuk kemudian Q mencoba menenangkan diri, menguasai hati, jiwa dan pikiran. berusaha menahan ganjalan dimata untuk tidak meleleh dan bercucuran, mencoba menutupi kekhawatiran yg tiba2 merajai segenap rasa didiriku.
ya Alloh, dia............
dadaku semakin sesak, dan aku terisak walau air mata tak mengalir.
aku tak tahu lagi apa yg harus kuucap.
sesosok tubuh, berbalut kain dan selimut terbaring, dg nafas yg tersengal, dg mata yg selalu berusaha terbuka. dia menyapaku dengan sapaan seperti biasa. "Kamu sehat, gak apa2 kan ?"
badannya telah kurus, tak seperti dulu saat selalu bersamaku, matanya sayu seakan berusaha untuk tetap menatap dunia, katanya2 seadanya seperti melawan rasa lemah dlm diri, tubuhnya berusaha untuk kuat meski begitu lemah tanpa tenaga.
lelah itulah yg Qlihat dlm dirimu. ya, lelah dan ingin istirahat. seperti seorang yg tlh mengeluarkan energi2nya.
"Percayalah untuk sembuh",ucapku agak tersedak. diapun mengangguk.
"Ya Q percaya sembuh, tapi dadaku terasa sesak", itulah jawabanmu yg kemudian membuatku merasa iba.
ruang harap ditinggalkan, hanya ada max 2 orang yg menjaga, aba2 dari perawat itu.
hanya ada dua orang itu max. segera isi ruanganpun berkurang. disitu hanya ada aku, kamu, dan pria penjemputku itu. matamu yg hampir terpejam tiba2 kembali terbuka, dan suatu kata yg membuat darahku berdesir serta membuat badanku terasa lebih hangat dari normalnya......
"Hei........, dia mau kemana.....?", katamu.
"Siapa, Bu ?",tanyaku padamu.
"Itu biyung...........",jawabmu. dan seketika membuatku terdiam serta menahan ludah perlahan. detak jantungku tiba2 terasa begitu kencang, darahku seperti terbakar dan membuat isi serta seluruh tubuhku panas.Astaghfirulloh, ucapku dlm hati tanpa berani mengucapknya.perasaanku yg tadi begitu tenang, kini menjadi tak karuan.pikiranku entah kemana. prasangka burukpun segera melumat habis ketenangan dan keoptimisan.
biyung. itu dalah panggilanmu kepada mendiang ibumu.
"Itu Bapak, Bu.....",kawabku perlahan.
matamupun berusaha terbuka kembali.
"Iya, itu Bapak mau kemana ?",lanjutmu.lalu apa maksud tadi kamu memanggil mendiang ibumu ?
Allohuakbar.............,tanpa aku sadari betul,mungkin itulah satu tanda apa yg akan terjadi.
"Ruang mau dibersihakn,cuma ada aku dan kakak.......",aku berusaha jelaskan padamu.
kaupun terdiam.
jam 08.00.
dg segala tetek bengek urusan administrasi dan penjelasan dari perawat2, dan segudang prosedur serta aturan,kaupun mendapat penempatan ruang.
mawar nomer 10.aku msh ingat tata letak ruang itu.
UGD segera aku,kamu serta yg lain tinggalkan.kubawa peralatan seadanya untuk bekal di RS.
akupun msh ingat betul,ketika mbakku pulang untuk beristirahat dan aku menggantikan posisinya menjagamu.